Primbon Djawa |
"Menghitung hari" dalam Budaya Jawa sampai saat ini masih digunakan. Dalam melaksanakan kegiatan apa saja, masyarakat Jawa tidak lepas dari Orang Pintar/Orang Tua untuk dimintakan pendapat guna melaksanakan sebuah acara.
Bahkan dalam hal yang lebih bersifat pribadi, ada kalanya orang tua membedah luar dalam calon menantu bagi anaknya. Dicocokan dari hari,tanggal dan tahun lahir si calon mantu dengan anaknya. Nantinya akan tersirat apa yang terjadi jika anaknya menikah dengan calon mantu tersebut. Apabila menurut penghitungan, lebih banyak masalah yang akan timbul jika pernikahan dilaksanakan, bisa jadi sang anak tidak akan dinikahkan dengan calon mantu tersebut. Wow!
Bahkan dalam hal yang lebih bersifat pribadi, ada kalanya orang tua membedah luar dalam calon menantu bagi anaknya. Dicocokan dari hari,tanggal dan tahun lahir si calon mantu dengan anaknya. Nantinya akan tersirat apa yang terjadi jika anaknya menikah dengan calon mantu tersebut. Apabila menurut penghitungan, lebih banyak masalah yang akan timbul jika pernikahan dilaksanakan, bisa jadi sang anak tidak akan dinikahkan dengan calon mantu tersebut. Wow!
Untuk sebuah perhelatan atau pesta, bahkan acara sederhana sekalipun budaya hitung menghitung sampai jaman modern seperti ini masih tetap dilakukan. Makanya jangan heran kalau di Tanah Jawa ini ada bulan-bulan banyak orang menikah, dan ada bulan (selain bulan puasa ) sama sekali tidak ada orang yang menikah.
Di blog ini saya lampirkan sebuah software portable untuk kamu yang masih menggunakan adat Jawa tersebut sebagai penyeimbang dari saran dan penghitungan para orang pintar/orang tua. Syukur-syukur jadi orang pintar dengan teknologi modern. Dan bagi kamu yang mau tahu tentang budaya Jawa software ini dapat kamu buka untuk dipelajari.
Oke, download saja disini >> PRIMBON DJAWA
No comments :
Post a Comment